Senin, 06 Juni 2011

AKSESORIS TAMAN

Selaras dan Harmonis
Elemen pendukung atau aksesoris taman yang umum disukai orang antara lain ; lampu taman, batu-batuan, pot, bangku taman, gazebo dan pergola.
Kesemua elemen tersebut akan lebih cantik dan selaras dengan taman apabila dirancang dengan cermat. Disebut sebagai elemen pendukung karena memang keberadaannya mendukung tanaman yang sudah ada. Jadi, elemen pendukung ini harus serasi dan selaras dengan konsep tamannya itu sendiri. Jangan berdiri sendiri-sendiri, misalnya taman bergaya minimalis menghadirkan lampu taman bergaya bali dan patung bergaya eropa. Sebaiknya elemen pendukung direncanakan bersamaan pada saat mendesain taman tersebut, jadi disesuaikan konsep dasarnya. Sehingga kesan selaras dan harmonis dapat terlihat.
Lampu taman yang sesuai dengan taman bergaya eksotis Bali akan serasi dan selaras dengan model lampu taman berbentuk gazebo kecil dengan material batu ataupun kayu, dan atap dari sapu ijuk.
Begitu pula dengan elemen batu, sekarang ini banyak sekali jenis batu yang juga digunakan sebagai elemen estetika taman, bahkan dapat dijadikan sebagai elemen utama dan focal point taman tersebut. Seperti misalnya taman bergaya minimalis yang akan terlihat harmonis dengan adanya kolam berdesain minimalis,dengan material batu alam candi ataupun andesit. Bahkan air mancur minimalis terbuat dari batu alam yang sudah jadi pun sudah banyak dijual, simple dan tidak memakan tempat.
Selain pemilihan model desain dan material yang harus selaras dengan konsep taman, letaknya pun harus juga diperhatikan. Jangan sampai keberadaannya tidak ‘nyambung’ dengan taman. Apabila taman rumah Anda bergaya minimalis, pemilihan tanaman minimalis seperti misalnya kamboja dan Agave, akan terlihat serasi apabila terdapat 3 buah batu koral besar yang tersusun rapi di bawah pohon kamboja, bersanding dengan agave, ditambah lagi dengan tehnik pencahayaan dari lampu sorot bergaya minimalis yang akan menambah kesan dramatis, keseluruhan elemen tadi akan terlihat saling mendukung dan harmonis.

Jenis dan Harga
Setelah memilih desain taman, kita bisa mulai mencari elemen pendukungnya. Yang paling penting harus serasi, selaras dan harmonis. Jadi, jangan ‘melenceng’ jauh dari konsep taman pada awalnya. Kalau taman kita gaya Bali, mulailah hunting lampu-lampu taman bergaya Bali, ataupun lampu tempel berbahan batu paras Jogja, batu-batu koral besar yang berkesan alami dan ornamen patung dan relief berdesain binatang ataupun bunga kamboja, sehingga akan mempertegas nilai Bali-nya.
Lampu taman jenis Bali biasanya dijual dengan harga Rp 100.000/unit, lampu tempel yang terbuat dari batu paras jogja harga nya bisa mencapai Rp300.000/unit sesuai dengan desain dan ukuran. Lampu sorot gaya minimalis dijual seharga Rp50.000 s/d Rp300.000/unit, terutama untuk jenis yang tahan air dapat diletakan di dalam kolam hias. Ornamen patung dan relief khas taman gaya Bali biasanya harganya berkisar antara Rp 50.000 s/d Rp 300.000, tergantung desain dan ukuran. Pot tanaman yang terbuat dari tanah liat dijual dengan harga Rp 30.000 bahkan sampai Rp 300.000 apabila desainnya dianggap sedang tren.
Bangku taman pun sangat beragam jenis dan desainnya, untuk jenis standar terbuat dari besi tempah dan kayu dengan ukuran 1 M, seharga Rp 200.000, bahkan ada yang seharga sampai 1juta-an. Biasanya material bangku taman dipilih yang tahan cuaca, panas matahari dan hujan.
Batu alam sekarang ini jenisnya sudah sangat bervariasi. Perbedaan harga pun terlihat sedikit drastis, batu alam candi ukuran 40cm x 20m seharga Rp 80.000/M2, sedangkan batu Andesit dengan ukuran yang sama dihargai Rp150.000/M2. Batu Andesit ini pun bermacam2 jenisnya. Batu jenis lainnya yang sering digunakan pada desain taman adalah batu koral dengan berbagai ukuran. Harga berkisar antara Rp 30.000/kantong s/d batu koral ukuran besar seharga Rp 10.000/buah.

Silakan hunting terlebih dahulu jenis aksesoris taman yang sesuai dengan tema taman Anda. Jangan sampai elemen pendukung taman malah akan menjadi elemen perusak taman. Karena selain nilai estetis, ada baiknya juga elemen pendukung harus bernilai fungsional. Dengan demikian taman akan memberikan fungsi yang maksimal bagi penghuni atau siapapun yang ingin menikmatinya

Tips:
- Hunting aksesoris taman sebaiknya dilakukan pada saat taman dalam proses pelaksanaan, jadi bisa segera dipasang tanpa harus membongkar tanah ataupun merusak soft-material yang sudah tertanam.
- Selain unsur desain, material dan peletakan, unsur ukuran pun sangat penting. Taman yang sempit jangan sampai diberi ornamen yang besar-besar sehingga akan menambah ‘sumpek’.
- Cahaya, air dan aroma adalah 3 elemen penting yang dapat menambah pesona taman.
- Referensi dari buku tentang taman dan konsultasi dengan Ahli Taman (Landscaper) akan sangat membantu untuk menciptakan keserasian dan keharmonisan antara tanaman dan aksesoris pendukungnya.

http://www.infogue.com/viewstory/2010/01/26/aksesoris_taman/?url=http://mamihuci-love2design.blogspot.com/2009/03/aksesoris-taman.html

Jumat, 03 Juni 2011

Perencanaan Desain Kolam Renang

Berikut ini informasi bagi Anda yang berencana memiliki sebuah kolam renang pribadi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam perencanaan diantaranya:

Pertama : Ketersediaan Lahan untuk Lokasi Kolam.

Ketersediaan lahan sebagai tempat lokasi penempatan kolam renang nanti merupakan hal pertama yang harus dipertimbangkan. Sebuah kolam renang keluarga tentunya berdekatan atau menjadi satu dengan area rumah.

Kedua : Mempelajari Jenis Struktur dan Sistem Filtrasi Kolam Renang

Sebagaimana artikel terdahulu mengenai jenis-jenis kolam renang yang saat ini disediakan oleh kontraktor kolam renang, berikut informasi perbedaan mendasar dari dua jenis struktur konstruksi dan system filtrasi kolam renang :

A. Sistem kolam renang konvensional/ dengan pemipaan (underground piping).
Sistem kolam renang pemipaan adalah sistem pembuatan kolam renang dimana pada struktur konstruksi bagian bawah kolam di tanam pipa – pipa yang digunakan untuk membantu mengalirkan air ke tanki penyaringan dan untuk mengalirkan air yang telah difilter kembali ke kolam.

B. Sistem kolam renang terintegrasi (integrated pool and filter).
System kolam renang jenis ini adalah system kolam renang dimana pada struktur konstruksi kolam tidak diperlukan pipa-pipa. Untuk penyaringan air, digunakan system filtrasi yang secara struktur menyatu dengan struktur kolam utama (monolithic structure). System ini sangat menguntungkan bagi pemilik kolam yang tidak memiliki lahan yang luas, karena penenmpatan pompa dan filter kolam yang digunakan diletakkan dibibir/ didalam kolam.

Ketiga : Memilih bahan Material Konstruksi kolam renang.

Hal lain yang sangat penting adalah pertimbangan dalam memilih bahan untuk material konstruksi kolam renang. Bahan material konvensional dengan system pengecoran pada seluruh struktur kolam dapat saja dilakukan untuk kolam yang berada pada lokasi tanah yang stabil dan tidak rawan gempa, sebaliknya perhitungkan resiko keretakan bila kolam dibangun pada wilayah yang rawan terkena gempa bumi

Keempat : Mengetahui Tipe-tipe Filter kolam renang

Pada komplimen sebuah kolam renang, filter digunakan sebagai alat untuk mensirkulasi air dan bahan obat-obatan (chemical) agar kejernihan dan kebersihan air selalu terjaga. Ada beberapa tipe filter yang dapat kita pilih pada saat perencanaan awal sebelum membuat kolam renang. Alternatif tipe filter yang akan digunakan nantinya sangat berhubungan dengan konstruksi struktur kolam renang itu sendiri. Tiga macam tipe filter dapat anda pelajari pada posting kami terdahulu yakni Type of Pool Filters.

Kelima : Mempelajari Cara Merawat Kolam dan Perawatan Air Kolam Renang

Untuk perawatan air kolam, dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa yang khusus melakukan perawatan air. Sedangkan untuk chemicalnya dapat dibeli sendiri atau dapat pula dibeli pada pihak penyedia jasa perawatan kolam renang. Mudah tidaknya pekerjaan perawatan kolam tentunya tergantung pula pada jenis struktur konstruksi dan system filtrasi seperti sebagaimana dipaparkan tersebut di atas

dumilahpark.com

Membangun Taman Hijau Untuk Bermain Anak

Taman di dalam rumah atau di sekitar rumah adalah salah satu hal penting yang harus kita perhatikan juga, karena taman dapat menciptakan suasana segar, sejuk dan kenyamanan di sekitar rumah. Taman juga dapat membantu keseimbangan lingkungan sekitar dan membantu dalam mewujudkan kegiatan go green yang akhir – akhir ini harus kita galakan lagi sehingga bumi kita dan udara yang ada semakin bersih dan sejuk, kenapa saya bilang seperti itu karena menurut saya kegiatan – kegiatan go green akhir – akhir sudah berkurang dan tidak berjalan dengan contiuous, nah untuk itu pembangunan taman rumah harus kita galakan untuk mendukung kegiatan go green tersebut, berikut kutipan dan tips yang saya peroleh dari website rumah dan
properti :

Menyiapkan Lahan
Kegiatan ini meliputi pekerjaan penggalian dan pembalikan tanah, pengurukan, penggemburan, dan pemberian pupuk atau penambahan unsur hara dalam tanah. Selain untuk mempersipakan lahan tanam yang siap ditanami dan memiliki kontur yang sesuai harapan kita, proses ini juga membebaskan lahan dari gulma yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya.

Membuat Konstruksi Taman

Dalam proses ini perencanaan dan pembuatan jalan setapak dilakukan. Elemen ini penting untuk jalur sirkulasi di taman sehingga segala aktivitas di taman yang dilakukan kemudian hari tidak mengganggu keberlangsungan tumbuhnya tanaman dan elemen lainnya. Sesuai dengan luasnya taman, desain dan material jalan setapak bisa dibuat dalam berbagai pilihan untuk membuat konstruksi taman sebaiknya mintalah bantuan dari Konsultan arsitek agar taman Anda dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan Anda.

Menentukan Elemen Keras Taman (Hardscape)
Yang termasuk dalam elemen keras taman adalah aneka pot, bebatuan, lampu, dan aksesori lain yang akan dipakai sebagai pelengkap taman, baik yang berperan fungsional maupun estetis.

Elemen Lunak Taman (Softscape)

Aneka jenis tanaman, pilihannya direncanakan di proses ini. Hal yang dipertimbangkan menyangkut masalah jenis tanaman (perdu, semak, dan pelindung). Tentang wama (bunga maupun daun) jugs menjadi hal yang harus diperhatikan karena menentukan kesemarakan taman yang tercipta dan harmonisasi wama yang ada.

Penanaman dan Peletakar Hardscape
Melakukan penanaman tanaman dimulai dari jenis tanaman pelindung (yang tinggi) dan seterusnya adalah tanaman yang lebih rendah sampai ke tanaman penutup tanah. Penyebaran batu koral, kerikil, step stone, dan pemasangan lampu taman dan aksesori lain dilakukan setelah penanaman sebaiknya untuk hal ini Anda bisa berkonsultasi kepada Konsultan arsitek yang sudah Anda tunjuk untuk pembangunan taman pada rumah idaman Anda.

Pembersihan Lahan
Kegiatan pembersihan sampai sisa hasil pengerjaan taman. Setelah taman bersih dari sampah sisa, baru dilakukan penyiraman secukupnya. Dan selanjutnya dilakukan perawatan rutin seperti pemangkasan dan penyiraman yang teratur.
Kita ciptakan taman rumah dengan ide, konsep dan desain kita sendiri serta mari terus galakan program go green dan buat bumi kita semakin hijau, sejuk serta tidak ada lagi musibah atau bencana alam.

http://cepatefektif.wordpress.com/2010/10/18/membangun-taman-hijau-untuk-bermain-anak/

Gazebo, Nuansa Lain Gaya Bersantai di Taman Rumah

GAZEBO ialah suatu bentuk bangunan (pondok) kecil yang dibuat dan ditempatkan di tengah halaman atau taman dan dimaksudkan sebagai tempat bersantai anggota keluarga pada saat-saat tertentu.

Bangunan gazebo ada yang dibuat permanen, semipermanen, atau nonpermanen dari berbagai jenis material bahan dasar dan dengan penyelesaian akhir (finishing) yang berbeda pula.

Sebenarnya gazebo sudah dikenal sejak dahulu kala, khususnya oleh kaum bangsawan bangsa Cina tempo dulu. Dibuat dalam berbagai bentuk yang menarik, biasanya digunakan untuk bersantai para bangsawan zaman dulu saat perjamuan teh atau sebagai tempat bercanda para putri dengan dayang-dayangnya.

Gazebo dalam lingkungan kerajaan tentu saja lebih semarak, lebih lega, dengan berbagai tanaman berbunga indah dan harum mewangi menghiasi seluruh bagian taman. Tentu saja ukiran dan reliefnya merupakan hasil karya seniman-seniman kelas satu.

Bentuk gazebo kala itu umumnya mengambil bentuk lingkaran atau segi delapan.

Letaknya


Penempatan gazebo yang umum ialah di bagian tengah taman atau halaman rumah. Bentuk dan luas gazebo sebaiknya disesuaikan dengan luas halaman (taman). Bentuk gazebo yang besar tentu saja sangat tidak harmonis dengan keadaan lahan yang sempit. Sebaliknya, gazebo yang kecil sangat tidak ideal jika dibangun pada lahan yang luas.

Gazebo yang letaknya berdekatan dengan rumah (bangunan utama), selain tidak memiliki nilai estetika juga akan menghilangkan nuansa santai yang hendak diciptakan. Tak kalah pentingnya, hal tersebut menyalahi konsep arsitektur karena buangan air hujan dari teritisan atap kemungkinan akan menerpa gazebo.

Sejalan dengan konsep dasar fengsui, jauhkan gazebo dari jalur yang menghalangi pintu utama rumah agar tidak menutup jalur masuk hawa bagus yang membawa keberuntungan dan kebahagiaan.

Sangat dianjurkan penempatan gazebo yang dekat dengan kolam atau air terjun buatan. Dengan demikian, keindahan air terjun yang bergemericik atau liukan indah ikan-ikan yang berwarna-warni di kolam dapat dinikmati secara optimal, yang pada akhirnya akan menambah relaksasi jiwa dan pikiran pada saat bersantai.

Bahan dasar gazebo sangat bergantung pada luasan lahan yang tersedia. Untuk halaman yang cukup luas, gazebo dapat dibangun secara permanen, terbuat dari beton atau susunan bata. Adapun sentuhan akhirnya tergantung selera masing-masing orang. Dilapis dengan plesteran semen, memakai tempelan batu alam, atau cukup bata ekspos saja.

Gaya country dengan bahan dasar kayu yang dipelitur gloss (mengkilap) ataupun doff (buram) sangat ideal untuk halaman yang luasnya lebih kecil. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat gazebo model ini juga lebih minim.

Jika menghendaki pengeluaran anggaran seminim mungkin, gazebo yang dikreasikan dengan memakai material bambu merupakan solusi yang tidak mengecewakan. Bahkan, limbah bambu pun masih dapat dipergunakan sepanjang masih layak pakai secara struktural.

Finishing dengan pelitur, cat kayu, atau melamin, beberapa di antara banyak pilihan yang cukup bagus hasilnya. Masing-masing pilihan finishing memiliki keistimewaan dan keindahannya sendiri.

Material atap tentu saja mesti sesuai dengan material struktur gazebo itu sendiri. Atap sangat penting untuk menjaga keberlangsungan acara bersantai. Selain meneduhkan dari cahaya Matahari, juga untuk melindungi dari siraman air jika terjadi hujan atau terpaan embun di malam hari.

Pelengkap fengsui

Bangunan ini tidak menyalahi konsep fengsui. Sebaliknya, gazebo merupakan salah satu unsur pelengkap bagi keutuhan yang disyaratkan dalam fengsui pertamanan. Beberapa aspek utama fengsui pertamanan adalah pohon (tanaman), air (kolam, air terjun), bebatuan, gunung (bukit buatan), dan bangunan (griya, pondok); bangunan atau griya yang dimaksud di sini tentu saja adalah gazebo.

Gazebo sangat membantu terciptanya nuansa harmonis dalam keluarga saat berkumpul bersama. Keakraban, keceriaan, dan kegembiraan berkeluarga yang tidak terukur nilainya dapat lahir dari tempat ini yang sesungguhnya beranggaran sangat hemat. Inilah sebenar-benarnya “fengsui” yang paling mendasar dalam kehidupan kita.

Setidaknya suasana santai yang tercipta di sebuah gazebo jauh lebih efisien dibandingkan dengan bersantai ke mal atau ke bioskop. Cukup dengan teh hangat dan kue kecil yang lezat, kenikmatan dan kebahagiaan pun menjelma.

http://123rumah.wordpress.com/2008/01/03/gazebo-nuansa-lain-gaya-bersantai-di-taman-rumah/

Jumat, 20 Mei 2011

Taman Dinding Hadirkan Kesejukan di Halaman Mungil

Ingin menikmati asrinya suasana pegunungan dan gemericik aliran sungai di halaman mungil rumah Anda? Taman dindinglah pilihan yang pas.

Tanah yang tersisa di rumah pas-pasan, tetapi keinginan untuk menikmati hijau dan segarnya alam pegunungan begitu besar. Apa akal? Jangan khawatir! Kini Anda bisa menghadirkan kesejukan alam pegunungan dengan membuat taman dinding di halaman Anda.

Tebing buatan yang menempel di dinding rumah dan ditumbuhi tanaman menghijau di sela-selanya, mungkin bisa mengobati kerinduan Anda akan asri dan sejuknya alam pegunungan. Apalagi Anda dapat melengkapinya dengan air terjun kecil yang mengalir gemericik.
Menyamarkan Dinding

Tebing tiruan yang menjadi komponen utama taman dinding umumnya berdiri tinggi menyisir halaman. Tebing demikian ada juga yang dilengkapi dengan kolam berair jernih dan air terjun buatan. Sekilas semuanya mengesankan pemandangan sebuah tebing di lereng gunung, lengkap dengan kali berkelok-kelok.

Taman dinding ini selain dibuat karena alasan keindahan, juga bisa difungsikan untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah. Dengan begitu tembok yang licin masif tidak lagi menebar rasa gerah dan menyilaukan mata saat matahari bersinar terik.

Selain itu, taman dinding juga bisa dibuat untuk menyamarkan lokasi septic tank. Kolam ikan yang melengkapi taman dinding, bisa dibuat di sekitar tutup septic tank. Tetapi tentunya Anda juga harus memperhitungkan kemudahan akses, saat pengurasan. Jangan sampai sang taman menjadi pengganggu saat septic tank yang telah penuh harus dikuras.
Tanah Tak Subur

Tebing pada taman dinding dibuat dari adukan semen pasir yang diperkuat dengan kerangka besi beton. Karena itu taman dinding sebaiknya dibuat di atas lahan sisa yang tidak terlalu subur. Misalnya lahan sisa di depan rumah yang menjadi tandus karena sisa-sisa semen, batu dan onggokan pasir.

Tentunya sayang jika taman dinding dibuat di tanah subur, yang sebenarnya bisa menumbuhkan tanaman dengan baik. Karena taman dinding ini sebenarnya adalah trik, agar tanah yang tandus masih dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan keindahan dan keasrian di rumah Anda.
Aliran Air

Seringkali taman dinding dipadukan dengan air terjun mini. Ada tiga bentuk aliran air terjun (limpahan) yang umum dibuat pengrajin taman dinding. Pertama, model jatuhan seperti lembaran kaca. Teknik ini butuh debit air yang sangat besar. Kedua, air yang jatuh di antara dua tebing. Aliran air yang jatuh langsung ke air akan menimbulkan bunyi gemericik. Terakhir, air yang mengalir lalu menyebar seperti sungai di alam terbuka.

Untuk membangun gerak aliran air mancur atau air terjun buatan yang gemercik layaknya aliran kali di tebing pegunungan, perlu bantuan pompa air listrik yang mampu melakukan sirkulasi putaran air kolam. Model-model limpahan air yang tercipta tergantung dari ukuran pompa yang terpasang di dasar atau dekat kolam dan dihubungkan ke atas lewat pipa paralon. Pipa ini biasanya tertanam di dalam tebing buatan.
Media Tanam dan Saluran Pembuangan

Untuk menanam tanaman pada sela-sela tebing buatan, Anda sebaiknya menggunakan media berupa campuran tanah kebun dengan kompos matang tanpa tambahan pupuk buatan, agar tidak mudah menggumpal menjadi berbutir-butir. Anda perlu juga melakukan “peremajaan” media, ketika tanaman Anda mulai terlihat tidak subur. Umumnya peremajaan media ini harus dilakukan 3-6 bulan sekali, tergantung dari kecepatan pertumbuhan tanaman dan besarnya lekukan pada tebing tempat Anda menanam.

Anda juga perlu memperhitungkan aliran air. Biasanya, pembuat taman dinding yang sudah berpengalaman, akan membuatkan saluran tempat mengalirnya air hujan atau siraman, pada lekukan tebing yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman. Saluran pembuangan ini diperlukan, agar akar tanaman tidak membusuk.
Pilihan Tanaman

Tanaman yang akan ditanam pada taman dinding sebaiknya dipilih dari jenis yang pertumbuhannya lambat dan tidak terlalu tinggi (semak atau perdu). Akan lebih cantik bila Anda memilih jenis tanaman yang bisa membentuk tajuk yang rimbun.

Karena taman dinding umumnya tidak mendapat banyak sinar matahari, Anda sebaiknya juga memilih jenis tanaman yang membutuhkan sedikit sinar matahari. Misalnya dari keluarga suplir, paku-pakuan, philodendron, dan lain-lain.
Kisaran Harga Pengrajin

Rata-rata pengrajin taman dinding tidak memiliki pengetahuan soal lanskap taman. Desain dan perhitungan harga pun dihitung secara manual berdasarkan pengalaman.

Umumnya, pengrajin taman dinding biasa mengerjakan order pembuatan taman dengan cara borongan. Tarifnya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak pemesan dan jenis serta volume pekerjaan. Untuk taman berukuran mini yang biasa dibangun di dekat teras rumah atau yang menempel di dinding misalnya, tarif borongannya sebesar Rp 500.000 – Rp 600.000. Kalau yang agak besar bisa mencapai Rp 750.000 – Rp 1 juta. Ada juga yang mematok harga Rp 150.000 per meter kubik. Harga itu sudah termasuk tanaman sederhana yang menghiasi air terjun. Mahal tidaknya tarif sangat tergantung pada volume kerja dan kerumitan yang diminta pihak pemesan.

Jenis order yang lazim dipesan, biasanya kolam taman lengkap dengan air mancur atau air terjun yang dibuat menempel pada dinding. Setiap desain biasanya dikerjakan dua orang. Seorang tukang batu dan satu lagi sebagai perancangnya.

Sementara untuk menjalankan air terjun, konsumen harus menyediakan sendiri mesin pompa yang besarnya minimal 130 watt. Harganya berkisar Rp 400.000. Biasanya, konsumen harus merogoh koceknya minimal Rp 5 juta untuk membuat relief berukuran sekitar 20 meter kubik. (cia) sumber:rumah.com

Rabu, 18 Mei 2011

Sehat dan Cantik dengan Taman Mungil

Membuat taman air dengan pijakan kaki untuk melintasi kolam merupakan ide yang baik. Bagaikan berjalan di atas air, suasana yang terbangun pun semakin natural dan menyegarkan.
Sosok tanaman yang menyegarkan pikiran, suara gemericik air yang berirama, oksigen yang mengalir lancar ke dalam rumah, serta cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah menjadi alasan kuat untuk membangun taman dalam rumah.
Sayangnya keterbatasan lahan di area bangunan rumah menyebabkan halaman rumah (terlebih halaman depan) kian minim untuk dijadikan taman. Orang-orang lebih suka mengubah halaman depan menjadi lahan parkir kendaraan pribadi. Padahal, keberadaan taman sangat penting untuk menjaga kondisi rumah agar tetap indah dan nyaman.
Bila keputusan untuk mengubah halaman depan menjadi lahan parkir tak terhindarkan, pindahkan posisi taman ke dalam area rumah. Letakkan taman di dekat ruang keluarga atau ruang makan, beri kolam dengan air yang mengalir bila perlu. Bunyi percikan air dipercaya mampu merelaksasi pikiran yang penat. Biarkan udara segar dari taman mengalir ke dalam. Jika sukses, taman dalam ini dapat membantu Anda mengirit energi listrik untuk AC dan lampu.

Untuk membuat taman dalam rumah, pilih dengan cermat material yang digunakan pada lantai dan dinding. Pastikan material yang digunakan mudah dibersihkan. Misalnya gunakan glazed ceramic . Berbeda dengan keramik biasa, material ini memiliki lapisan berupa campuran logam-logam oksida yang membuatnya lebih mengkilat, mudah dibersihkan, serta lebih tahan terhadap goresan.

Jika menginginkan suasana yang lebih natural, gunakan saja batu alam. Material ini cocok untuk taman yang berkonsep alam. Beragam jenis batu alam seperti batu kali, andesit, hingga batu candi dapat dijadikan pilihan. Namun, jangan lupa untuk membersihkannya secara berkala agar tidak berlumut. Pastikan bahwa batuan yang digunakan telah dilapisi dengan stone coating, agar lebih tahan lama dan warnanya tidak kusam, terutama pada bagian yang banyak terkena air.
Ideaonline.com

Menata Taman Mungil

Setiap bangunan rumah pasti mempunyai sejengkal tanah kosong. Lahan yang kecil ini akan sangat menentukan untuk menambah keasrian rumah anda. Tampilan suatu taman jelas tidak tergantung dari ukuran dan luas dari lahan. Bila dikerjakan dengan penuh perhatian dan desain yang matang, sebuah taman mungil bisa memperindah rumah tinggal secara keseluruhan. Ada berbagai macam cara agar taman mungil terkesan menggemaskan dan mengagumkan. Memiliki taman mungil dirumah sangat dianjurkan karena selain memperindah wajah rumah juga akan sangat baik bagi kesehatan dan psikologis.
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menata taman adalah :
Pertama, Jika kita mempunyai lahan yang terbatas (sempit) salah satu rumusnya adalah jangan mempunyai keinginan hendak memindahkan taman orang lain ke taman sendiri. Hal ini dikarenakan orang cenderung ingin memiliki apa yang telah dimiliki tetangga atau orang lain. Karena lahan yang kita miliki terbatas, buatlah taman mungil dengan aneka jenis tanaman yang juga mungil (kerdil) hal ini untuk mencapai proporsi yang seimbang antara taman dengan fasade rumah kita.

Kedua, bagaimana dengan arah sinar matahari, hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi pencahayaan ditaman dengan pemilihan jenis tanaman. Jika taman tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, dapat memilih jenis tanaman yang menyukai keteduhan (tidak terlalu membutuhkan sinar matahari). Arah edar matahari ini sangat penting karena berpengaruh terhadap proses fotosintetis pada tanaman di taman kita.
Ketiga, kondisi tanah dan penyerapan airnya. Untuk menghasilkan taman yang baik, diperlukan kondisi tanah yang subur. Tanah dikategorikan subur jika kadar humusnya tinggi sehingga lebih mudah dalam menyerap air. Untuk kota-kota besar, biasanya kondisi tanahnya kurang subur untuk itu perlu perawatan sebelum menbuat taman. Yaitu dengan mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos.

Untuk menata taman mungil, ada dua hal penting yaitu penentuan elemen lunak (soft material) dan elemen keras (hard material).
Elemen lunak ini terdiri dari jenis tanaman apa saja yang akan kita tanam. Apakah tanaman perdu, tanaman merambat (kembang telang, alamanda cathartica), tamanan peneduh, tanaman berbunga dan tanaman penutup tanah (seperti krokot, blue eyes, bawang-bawangan maupun rumput). Yang perlu diperhatikan adalah proporsi antara tamanan yang rendah sampai tanaman yanga tinggi, sehingga kelihatan menarik.
Air juga termasuk elemen lunak yang sering kita hadirkan dalam taman. Keterbatasan lahan dapat kita akali dengan membuat kolam kecil dengan air terjun mini di tembok yang sudah disulap dengan bentuk batu-batuan taman tebing. Taman tebing ini selain untuk alasan estetika juga berfungsi untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah yang masif dan licin. Selain itu juga sebagai jalan keluar apabila kondisi tanah di rumah kita memang sangat tandus dan kurang subur.

Kehadiran kolam dengan air yang terus mengalir akan menambah suasana sejuk ditaman. Untuk memperlancar sirkulasi air diperlukan pompa air otomatis sehingga sirkulasi air tetap terjaga. Suara gemericik air akan menambah suasana teduh dan tenang. Untuk lebih menonjolkan nuansa alami, ada baiknya dilengkapi dengan tanaman air atau dengan tempayan khusus. Tanaman air seperti lotus, apu-apu atau water poppy akan mampu melunturkan kesan keras yang ditampilkan oleh bebatuan . Untuk menghindari menjadi sarang nyamuk ada baiknya dipelihara juga beberapa ikan yang ditempatkan di kolam.

Sedangkan elemen keras terdiri dari bebatuan, yang sering dipakai sebagai pendukung keindahan taman. Lempengan batu alam ini dengan bentuk komposisi yang tidak beraturan dapat berfungsi sebagai jalan setapak dan akan menambah kesan alami. Taman memang tidak selalu memiliki jalan setapak, namun jalan ini berfungsi sebagai sirkulasi yang memungkinkan kita menjelajahi seluruh taman tanpa menginjak rumput atau tanah. Ada berbagai jenis pemilihan batu alam yang ditawarkan dipasaran, tinggal disesuaikan dengan selera dan kantong kita. Keindahan taman mungil semakin lengkap jika ditambah dengan patung sebagai ornament estetis maupun lampu taman. Selain sebagai penerangan, lampu ini akan membuat taman tampil dramatis di malam hari. Ornamen estetis seperti tempayan juga akan membuat tampilan taman mungil lebih memikat. [Sukawi, ST, MT - Dosen Arsitektur Undip]