Jumat, 20 Mei 2011

Taman Dinding Hadirkan Kesejukan di Halaman Mungil

Ingin menikmati asrinya suasana pegunungan dan gemericik aliran sungai di halaman mungil rumah Anda? Taman dindinglah pilihan yang pas.

Tanah yang tersisa di rumah pas-pasan, tetapi keinginan untuk menikmati hijau dan segarnya alam pegunungan begitu besar. Apa akal? Jangan khawatir! Kini Anda bisa menghadirkan kesejukan alam pegunungan dengan membuat taman dinding di halaman Anda.

Tebing buatan yang menempel di dinding rumah dan ditumbuhi tanaman menghijau di sela-selanya, mungkin bisa mengobati kerinduan Anda akan asri dan sejuknya alam pegunungan. Apalagi Anda dapat melengkapinya dengan air terjun kecil yang mengalir gemericik.
Menyamarkan Dinding

Tebing tiruan yang menjadi komponen utama taman dinding umumnya berdiri tinggi menyisir halaman. Tebing demikian ada juga yang dilengkapi dengan kolam berair jernih dan air terjun buatan. Sekilas semuanya mengesankan pemandangan sebuah tebing di lereng gunung, lengkap dengan kali berkelok-kelok.

Taman dinding ini selain dibuat karena alasan keindahan, juga bisa difungsikan untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah. Dengan begitu tembok yang licin masif tidak lagi menebar rasa gerah dan menyilaukan mata saat matahari bersinar terik.

Selain itu, taman dinding juga bisa dibuat untuk menyamarkan lokasi septic tank. Kolam ikan yang melengkapi taman dinding, bisa dibuat di sekitar tutup septic tank. Tetapi tentunya Anda juga harus memperhitungkan kemudahan akses, saat pengurasan. Jangan sampai sang taman menjadi pengganggu saat septic tank yang telah penuh harus dikuras.
Tanah Tak Subur

Tebing pada taman dinding dibuat dari adukan semen pasir yang diperkuat dengan kerangka besi beton. Karena itu taman dinding sebaiknya dibuat di atas lahan sisa yang tidak terlalu subur. Misalnya lahan sisa di depan rumah yang menjadi tandus karena sisa-sisa semen, batu dan onggokan pasir.

Tentunya sayang jika taman dinding dibuat di tanah subur, yang sebenarnya bisa menumbuhkan tanaman dengan baik. Karena taman dinding ini sebenarnya adalah trik, agar tanah yang tandus masih dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan keindahan dan keasrian di rumah Anda.
Aliran Air

Seringkali taman dinding dipadukan dengan air terjun mini. Ada tiga bentuk aliran air terjun (limpahan) yang umum dibuat pengrajin taman dinding. Pertama, model jatuhan seperti lembaran kaca. Teknik ini butuh debit air yang sangat besar. Kedua, air yang jatuh di antara dua tebing. Aliran air yang jatuh langsung ke air akan menimbulkan bunyi gemericik. Terakhir, air yang mengalir lalu menyebar seperti sungai di alam terbuka.

Untuk membangun gerak aliran air mancur atau air terjun buatan yang gemercik layaknya aliran kali di tebing pegunungan, perlu bantuan pompa air listrik yang mampu melakukan sirkulasi putaran air kolam. Model-model limpahan air yang tercipta tergantung dari ukuran pompa yang terpasang di dasar atau dekat kolam dan dihubungkan ke atas lewat pipa paralon. Pipa ini biasanya tertanam di dalam tebing buatan.
Media Tanam dan Saluran Pembuangan

Untuk menanam tanaman pada sela-sela tebing buatan, Anda sebaiknya menggunakan media berupa campuran tanah kebun dengan kompos matang tanpa tambahan pupuk buatan, agar tidak mudah menggumpal menjadi berbutir-butir. Anda perlu juga melakukan “peremajaan” media, ketika tanaman Anda mulai terlihat tidak subur. Umumnya peremajaan media ini harus dilakukan 3-6 bulan sekali, tergantung dari kecepatan pertumbuhan tanaman dan besarnya lekukan pada tebing tempat Anda menanam.

Anda juga perlu memperhitungkan aliran air. Biasanya, pembuat taman dinding yang sudah berpengalaman, akan membuatkan saluran tempat mengalirnya air hujan atau siraman, pada lekukan tebing yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman. Saluran pembuangan ini diperlukan, agar akar tanaman tidak membusuk.
Pilihan Tanaman

Tanaman yang akan ditanam pada taman dinding sebaiknya dipilih dari jenis yang pertumbuhannya lambat dan tidak terlalu tinggi (semak atau perdu). Akan lebih cantik bila Anda memilih jenis tanaman yang bisa membentuk tajuk yang rimbun.

Karena taman dinding umumnya tidak mendapat banyak sinar matahari, Anda sebaiknya juga memilih jenis tanaman yang membutuhkan sedikit sinar matahari. Misalnya dari keluarga suplir, paku-pakuan, philodendron, dan lain-lain.
Kisaran Harga Pengrajin

Rata-rata pengrajin taman dinding tidak memiliki pengetahuan soal lanskap taman. Desain dan perhitungan harga pun dihitung secara manual berdasarkan pengalaman.

Umumnya, pengrajin taman dinding biasa mengerjakan order pembuatan taman dengan cara borongan. Tarifnya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak pemesan dan jenis serta volume pekerjaan. Untuk taman berukuran mini yang biasa dibangun di dekat teras rumah atau yang menempel di dinding misalnya, tarif borongannya sebesar Rp 500.000 – Rp 600.000. Kalau yang agak besar bisa mencapai Rp 750.000 – Rp 1 juta. Ada juga yang mematok harga Rp 150.000 per meter kubik. Harga itu sudah termasuk tanaman sederhana yang menghiasi air terjun. Mahal tidaknya tarif sangat tergantung pada volume kerja dan kerumitan yang diminta pihak pemesan.

Jenis order yang lazim dipesan, biasanya kolam taman lengkap dengan air mancur atau air terjun yang dibuat menempel pada dinding. Setiap desain biasanya dikerjakan dua orang. Seorang tukang batu dan satu lagi sebagai perancangnya.

Sementara untuk menjalankan air terjun, konsumen harus menyediakan sendiri mesin pompa yang besarnya minimal 130 watt. Harganya berkisar Rp 400.000. Biasanya, konsumen harus merogoh koceknya minimal Rp 5 juta untuk membuat relief berukuran sekitar 20 meter kubik. (cia) sumber:rumah.com

Rabu, 18 Mei 2011

Sehat dan Cantik dengan Taman Mungil

Membuat taman air dengan pijakan kaki untuk melintasi kolam merupakan ide yang baik. Bagaikan berjalan di atas air, suasana yang terbangun pun semakin natural dan menyegarkan.
Sosok tanaman yang menyegarkan pikiran, suara gemericik air yang berirama, oksigen yang mengalir lancar ke dalam rumah, serta cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah menjadi alasan kuat untuk membangun taman dalam rumah.
Sayangnya keterbatasan lahan di area bangunan rumah menyebabkan halaman rumah (terlebih halaman depan) kian minim untuk dijadikan taman. Orang-orang lebih suka mengubah halaman depan menjadi lahan parkir kendaraan pribadi. Padahal, keberadaan taman sangat penting untuk menjaga kondisi rumah agar tetap indah dan nyaman.
Bila keputusan untuk mengubah halaman depan menjadi lahan parkir tak terhindarkan, pindahkan posisi taman ke dalam area rumah. Letakkan taman di dekat ruang keluarga atau ruang makan, beri kolam dengan air yang mengalir bila perlu. Bunyi percikan air dipercaya mampu merelaksasi pikiran yang penat. Biarkan udara segar dari taman mengalir ke dalam. Jika sukses, taman dalam ini dapat membantu Anda mengirit energi listrik untuk AC dan lampu.

Untuk membuat taman dalam rumah, pilih dengan cermat material yang digunakan pada lantai dan dinding. Pastikan material yang digunakan mudah dibersihkan. Misalnya gunakan glazed ceramic . Berbeda dengan keramik biasa, material ini memiliki lapisan berupa campuran logam-logam oksida yang membuatnya lebih mengkilat, mudah dibersihkan, serta lebih tahan terhadap goresan.

Jika menginginkan suasana yang lebih natural, gunakan saja batu alam. Material ini cocok untuk taman yang berkonsep alam. Beragam jenis batu alam seperti batu kali, andesit, hingga batu candi dapat dijadikan pilihan. Namun, jangan lupa untuk membersihkannya secara berkala agar tidak berlumut. Pastikan bahwa batuan yang digunakan telah dilapisi dengan stone coating, agar lebih tahan lama dan warnanya tidak kusam, terutama pada bagian yang banyak terkena air.
Ideaonline.com

Menata Taman Mungil

Setiap bangunan rumah pasti mempunyai sejengkal tanah kosong. Lahan yang kecil ini akan sangat menentukan untuk menambah keasrian rumah anda. Tampilan suatu taman jelas tidak tergantung dari ukuran dan luas dari lahan. Bila dikerjakan dengan penuh perhatian dan desain yang matang, sebuah taman mungil bisa memperindah rumah tinggal secara keseluruhan. Ada berbagai macam cara agar taman mungil terkesan menggemaskan dan mengagumkan. Memiliki taman mungil dirumah sangat dianjurkan karena selain memperindah wajah rumah juga akan sangat baik bagi kesehatan dan psikologis.
Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menata taman adalah :
Pertama, Jika kita mempunyai lahan yang terbatas (sempit) salah satu rumusnya adalah jangan mempunyai keinginan hendak memindahkan taman orang lain ke taman sendiri. Hal ini dikarenakan orang cenderung ingin memiliki apa yang telah dimiliki tetangga atau orang lain. Karena lahan yang kita miliki terbatas, buatlah taman mungil dengan aneka jenis tanaman yang juga mungil (kerdil) hal ini untuk mencapai proporsi yang seimbang antara taman dengan fasade rumah kita.

Kedua, bagaimana dengan arah sinar matahari, hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi pencahayaan ditaman dengan pemilihan jenis tanaman. Jika taman tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, dapat memilih jenis tanaman yang menyukai keteduhan (tidak terlalu membutuhkan sinar matahari). Arah edar matahari ini sangat penting karena berpengaruh terhadap proses fotosintetis pada tanaman di taman kita.
Ketiga, kondisi tanah dan penyerapan airnya. Untuk menghasilkan taman yang baik, diperlukan kondisi tanah yang subur. Tanah dikategorikan subur jika kadar humusnya tinggi sehingga lebih mudah dalam menyerap air. Untuk kota-kota besar, biasanya kondisi tanahnya kurang subur untuk itu perlu perawatan sebelum menbuat taman. Yaitu dengan mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos.

Untuk menata taman mungil, ada dua hal penting yaitu penentuan elemen lunak (soft material) dan elemen keras (hard material).
Elemen lunak ini terdiri dari jenis tanaman apa saja yang akan kita tanam. Apakah tanaman perdu, tanaman merambat (kembang telang, alamanda cathartica), tamanan peneduh, tanaman berbunga dan tanaman penutup tanah (seperti krokot, blue eyes, bawang-bawangan maupun rumput). Yang perlu diperhatikan adalah proporsi antara tamanan yang rendah sampai tanaman yanga tinggi, sehingga kelihatan menarik.
Air juga termasuk elemen lunak yang sering kita hadirkan dalam taman. Keterbatasan lahan dapat kita akali dengan membuat kolam kecil dengan air terjun mini di tembok yang sudah disulap dengan bentuk batu-batuan taman tebing. Taman tebing ini selain untuk alasan estetika juga berfungsi untuk menyembunyikan tembok pembatas rumah yang masif dan licin. Selain itu juga sebagai jalan keluar apabila kondisi tanah di rumah kita memang sangat tandus dan kurang subur.

Kehadiran kolam dengan air yang terus mengalir akan menambah suasana sejuk ditaman. Untuk memperlancar sirkulasi air diperlukan pompa air otomatis sehingga sirkulasi air tetap terjaga. Suara gemericik air akan menambah suasana teduh dan tenang. Untuk lebih menonjolkan nuansa alami, ada baiknya dilengkapi dengan tanaman air atau dengan tempayan khusus. Tanaman air seperti lotus, apu-apu atau water poppy akan mampu melunturkan kesan keras yang ditampilkan oleh bebatuan . Untuk menghindari menjadi sarang nyamuk ada baiknya dipelihara juga beberapa ikan yang ditempatkan di kolam.

Sedangkan elemen keras terdiri dari bebatuan, yang sering dipakai sebagai pendukung keindahan taman. Lempengan batu alam ini dengan bentuk komposisi yang tidak beraturan dapat berfungsi sebagai jalan setapak dan akan menambah kesan alami. Taman memang tidak selalu memiliki jalan setapak, namun jalan ini berfungsi sebagai sirkulasi yang memungkinkan kita menjelajahi seluruh taman tanpa menginjak rumput atau tanah. Ada berbagai jenis pemilihan batu alam yang ditawarkan dipasaran, tinggal disesuaikan dengan selera dan kantong kita. Keindahan taman mungil semakin lengkap jika ditambah dengan patung sebagai ornament estetis maupun lampu taman. Selain sebagai penerangan, lampu ini akan membuat taman tampil dramatis di malam hari. Ornamen estetis seperti tempayan juga akan membuat tampilan taman mungil lebih memikat. [Sukawi, ST, MT - Dosen Arsitektur Undip]